PROGRAM BIMBINGAN DISEKOLAH
Program bimbingan adalah rangkaian kegiatan bimbingan yang
terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi selama waktu periode tertentu.
Terdapat tiga jenis bimbingan, yaitu :
1.
Bentuk bimbingan: individu dan kelompok
2. Sifat
bimbingan: preventif (pencegahan), pemulihan (kuratif)
3. Ragam
bimbingan
A. Model-Model Bimbingan dan Pola-Pola Dasar Pelaksanaan
Bimbingan
1. Model-Model Bimbingan
- Frank Parsons => Vocational Guidance (bimbingan jabatan atau bimbingan karier).
- John
M. Brewer => menekankan pada ragamnya bimbingan yang diberikan & komponen
bimbingan pemberian
informasi dan wawancara konseling.
- William
M. Proctor => fungsi penyaluran & fungsi penyesuaian. Menekankan sifat bimbingan bimbingan persevaratif,
& mengutamakan komponen pengumpulan data serta wawancara konseling.
- Donal G. Paterson à metode klinis. Menekankan pada bentuk bimbingan individual & sifat bimbingan persevaratif, serta komponen bimbingan penempatan, pengumpulan data, dan wawancara konseling.
- Arthur J. Jones => bentuk pelayanan
individual, mengutamakan ragam bimbingan belajar serta bimbingan jabatan,
dan komponen bimbingan penempatan, pengumpulan data, serta wawancara konseling.
- Ruth Strang => Eklektisisme. Menekankan bentuk pelayanan individual dan pelayanan
secara kelompok, dan mengutamakan komponen bimbingan pengumpulan data serta wawancara konseling.
- Kenneth B. Hoyt => Pelayanan bimbingan
sebagai usaha yang melibatkan semua tenaga pendidik, dan mengutamakan 2 ragam bimbingan, yaitu bimbingan belajar dan bimbingan pribadi.
- Wilson
Little & A.L. Chapman => Developmental Guidance.
- Chris D. Kehas => Guidance
as Personal Development
- Raplh Moser & Norman A. Sprinthall => mengembangkan lebih lanjut pandangan Kehas tentang bimbingan sebagai personal development
- Julius Menacker => Mengusahakan
penanggulangan segala pemperontakan yg
tampak dalam tingkah laku para siswa disekolah yg terletak di dalam
daerah/bagian kumuh dikota besar.
2. Pola-Pola Dasar Pelaksanaan Bimbingan
(a). Pola generalis
=>
membantu perkembangan anak secara ooptimal
(b). Pola spesialis.
(c). Pola kurikuler.
(d). Pola relasi-relasi manusia dan
kesehatan mental.
Dalam hal organisasi terdapat 2 dimensi:
1.
sentralisasi
2.
spesialisasi
Tujuh Pendekatan atau Strategi Dasar Menurut Robert. H.
Mathewson
1. Edukatif vs direktif2.
2. Kumulatif vs pelayanan pada saat-saat
kritis
3. Evaluasi diri vs evaluasi oleh orang lain
4. Kebutuhan individu vs kebutuhan lingkungan
5. Penilaian subjektif vs penilaian objektif
6. Komprehensif vs berfokus pada satu aspek saja
7. Koordinatif antara tenaga yang sederajat vs spesialistik dengan bantuan dari orang lain
B. Jenis –Jenis Bimbingan
1.Bentuk-Bentuk Bimbingan
1.Bimbingan Individual
2.Bimbingan Kelompok
2.Sifat-Sifat Bimbingan
1. Bimbingan Perserevatif
=> mendampingi
siswa agar perkembangannya optimal
2. Bimbingan Preventif
3. Bimbingan Penyembuhan
4. Bimbingan Pemeliharaan
3. Ragam-Ragam Bimbingan
- Bimbingan Karir
- Bimbingan Akademik
- Bimbingan Pribadi dan Sosial
C. Perencanaan Program Bimbingan
1. Komponen-komponen dalam
Program Bimbingan
2. Perencanaan kegiatan bimbingan
a)Persiapan program bimbingan
- Studi kelayakan
- Penyusunan program bimbingan
- Penyediaan sarana fisik dan teknis
- Penentuan sarana personil/pembagian tugas
- Kegiatan penunjang
b) Pengumpulan data
- Angket siswa
- Angket orangtua
- Testing
- Tes sosiometri
- Skala penilaian
- Metode pengumpulan data lainnya
c) Pemberian informasi
- Orientasi
- Cara belajar
- Pergaulan
- Artikulasi
- Bahan informasi lain
d) Penempatan
- Kegiatan ekstrakurikuler
- Program studi
- Sekolah lanjutan
- Tindak lanjut
- Kegiatan-kegiatan lain
e) Konseling
- Individu
- Kelompok
f) Konsultasi
g) Evaluasi program
h) Pertemuan staf bimbingan
- Pertemuan berkala
- Konferensi khusus
- Penataran
i) Hubungan dengan instansi pendidikan masyarakat
- Instransi pendidikan
- Masyarakat
- Jajaran pejabat sipil,ahli
yang relevan, ataupun pihak lainnya.
D. Program Bimbingan di Berbagai Tahap Pendidikan Sekolah
Ada 6 aspek berkaitan dengan program bimbingan:
1.Tujuan jenjang pendidikan
2.Kebutuhan siswa
3.Pola dasar yang dipegang
4.Komponen bimbingan
5.Bentuk bimbingan
1. Taman kanak-kanak
Ada 6 aspek berkaitan dg program bimbingan:
- Tujuan institusional
- Kebutuhan pada anak balita
- Pola dasar bimbingan: pola generalis
- Komponen bimbingan: konsultasi
- Bentuk bimbingan: bimbingan kelompok
- Pemegang peranan: guru kelas.
2. Sekolah Dasar
Ada 6 aspek berkaitan dengan program bimbingan:
- Tujuan institusional
- Kebutuhan anak
- Pola dasar bimbingan:
pola generalis
- Komponen bimbingan: pengumpulan
data, pemberian informasi,
& konsultasi
- Bentuk bimbingan: bimbingan kelompok
- Pemegang peranan: guru kelas.
3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Ada 6 aspek berkaitan dg program bimbingan:
- Tujuan institusional
- Kebutuhan siswa => pada umumnya yaitu kebutuhan untuk mandiri
- Pola dasar bimbingan
- Seluruh komponen harus mendapat perhatian yang seimbang
- Bentuk bimbingan utama: bentuk bimbingan kelompok
- Peranan tenaga pendidik tergantung pada pola dasar yang dipegang.
4. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
Ada 6 aspek program bimbingan di SMU, yaitu:
a. Sebagai penjabaran tujuan pendidikan Nasional
=> Meningkatkan pengetahuan untuk jenjang yang
lebih tinggi
=> Meningkatkan kemampuan siswa melakukan hubungan timbal balik
b. Kebutuhan siswa yang berusia dengan rentang 16-19 tahun
c. Pola dasar tergantung dengan lokasi sekolah
- Desa/kecil: pola genaralis
- Kota/besar: pola spesialis
d. Seluruh komponen bimbingan harus mendapat perhatian yang seimbang
e. Bentuk bimbingan kelompok maupun bimbingan individual diterapkan secara seimbang
f. Peranan tenaga pendidik tergantung pola dasar yang di pegang.
5. Perguruan Tinggi
Ada 6 aspek yang berkaitan dengan program bimbingan di Perguruan Tinggi, yaitu:
a.Tujuan pendidikan tinggi untuk mempersiapkan peserta didik dalam berbagai hal
b.Masa mahasiswa meliputi rentang usia 18/19 – 24/25 tahun
c.Pola dasar bimbingan sebaiknya diikuti pola generalis, spesialis, dan pola relasi menusia
d.Komponen bimbingan yang diutamakan adalah layanan konseling sepanjang masa studi
e.Bentuk bimbingan yang diutamakan tergantung pada layanan bimbingan yang diberikan
f.Tenaga pendidik yang dilibatkan tergantung dari luasnya bimbingan yang ada di Perguruan Tinggi.