Wednesday, November 16, 2011

Hasil diskusi bersama kak Ganda, salah satu konselor sekolah mengenai:
KONSELING SEKOLAH

1. Beda Bimbingan Konseling dan Konseling Sekolah
  • Konseling sekolah "meraup jiwa".
Dengan arti, konseling sekolah tidak hanya melulu mengatasi siswa-siswa yang bermasalah.
Konseling sekolah juga membantu siswa-siswa yang mampu menyelesaikan masalahnya dengan mengarahkan pada mengetahui bagaimana cara yang tepat.
  • Seorang konselor bukan menyelesaikan masalah seorang siswa, namun mengarahkan seorang siswa pada cara penyelesaian masalahnya sendiri. 
Seperti esensi dari konseling itu sendiri. "bahwa pada dasarnya, semua manusia, dapat menyelesaikan masalahnya senidiri". Namun, terkadang manusia tidak terbuka pikirannya akan cara yang tepat untuk penyelesaian masalh tersebut.


2. Siapa itu Konselor Sekolah?
Siapa saja dapat menjadi seorang konselor sekolah apabila ia telah terlatih dalam hal konseling sekolah. Oleh karena itu mahasiswa dianjurkan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan konseling dan mendapatkan sertifikatnya, karena seorang profesional adalah seorang yang telah ahli dalam bidang tertentu tersebut.


3. Peluang Karir
Saat ini, di dunia pekerjaan, orang yang dari latar belakang pendidikan bimbingan konseling dan latar belakang psikologi memiliki tugas yang sama ketika menjadi bimbingan konseling di sekolah dan konseling sekolah, yang membedakan adalah ketika seorang yang dari latar belakang psikologi menempuh pendidikan S2 dan menjadi psikolog, ia mampu memberikan tes kepada siswa-siswanya, tes psikologi misalnya dimana mereka dari latar belakang lain tidak boleh menggunakannya.


4. Kelemahan-kelemahan dalam Praktiknya
 a. masih banyak pihak sekolah yang beranggapan bahwa mereka tidak membutuhkan seorang konselor di sekolah karena mereka merasa mampu menyelesaikan sendiri masalah siswa-siswi mereka, misalnya dengan menghukum, hormat bendera, bersihkan kamar mandi, dll.
b. pihak sekolah beranggapan bahwa menggunakan konselor sekolah akan mengeluarkan dana yang besar dari sekolah mereka
c. banyak sekolah yang merasa mereka masih perlu membangun bidang lain di sekolahnya di luar mengadakan  konselor sekolah, walaupun sebenarnya harus sama-sama berjalan, karena tidak akan selesai-selesai jika menunggu sekolah sampai benar-benar sempurna terlebih dahulu, baru mengadakan konselor sekolah di sekolah mereka.
d. masih banyak pihak sekolah masih yang beranggapan bahwa hanya orangtua lah yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah anak-anak mereka sendiri.


"lebih baik tidak membatasi diri kita pada satu fokus saja di masa perkuliahan, karena di dunia pekerjaan kita mungkin akan menjumpai hal-hal yang berbeda"


No comments:

Post a Comment